Jumat, 16 September 2011

Awas! Nonton Kartun Merusak Memori Balita


Sering menonton kartun cepat ternyata merugikan kemampuan balita untuk berkonsentrasi dan memecahkan teka-teki berbasis logika. Parahnya, satu penelitian menyebutkan kebiasaan ini juga bisa merusak memori jangka pendek mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Virginia di AS ini melibatkan 64 anak yang secara acak dibagi dalam tiga kelompok.
Satu kelompok diminta secara khusus menonton sembilan menit kartun SpongeBob SquarePants yang populer, di mana perubahan adegan terjadi pada rata-rata setiap 11 detik.
Kelompok lain mengamati kartun pendidikan dengan perubahan adegan rata-rata setiap 34 detik, sedangkan kelompok terakhir diizinkan untuk menggambar.
Setelah itu anak-anak kemudian diminta untuk menyelesaikan berbagai tes. Yang pertama, tes teka-teki, dan tes yang kedua adalah tes mengikuti petunjuk.
Hasilnya, terlihat kelompok anak yang sebelumnya diminta untuk menonton kartun lebih lambat menyelesaikan berbagai tes, bila dibandingkan dengan kelompok yang menonton kartun yang lambat dan kelompok yang menggambar.
"Percobaan memperlihatkan anak-anak menunjukkan prestasi yang lebih buruk setelah melihat kartun. Bahkan ada temuan yang didukung penelitian lain yang menemukan efek jangka panjang akan fakta negatif ini," tutup salah satu peneliti Dr Angeline Lillard.

10 Masalah Tubuh Pria Yang Bikin Wanita Jengkel

Mari kita lihat apa saja kebiasaan yang bikin jengkel itu:

1. Kuku jari kaki yang panjang dan kotor
Salah seorang anggota kami menyebutnya dengan “kaki Hobbit”. Para pria memang tidak perlu sampai pedikur, namun jangan pernah membiarkan kuku jari kaki kotor.

2. Rambut yang tumbuh di tempat yang tidak seharusnya
Bulu hidung merupakan keluhan yang paling banyak disebut, diikuti dengan bulu telinga. “Apa susahnya sih membeli gunting dan cermin?” kata salah seorang anggota. Sayang kami tidak punya jawabannya.

3. Mulut
Ini termasuk hal yang sangat mendasar. Kita semua menyikat gigi, membersihkan sela-sela gigi, memutihkan gigi, namun beberapa pria berpikir bahwa “mulut menjijikkan” bukan masalah.

4. Bau badan
Ini dapat disebabkan oleh jarang mandi atau tidak menggunakan deodoran. Ini juga berhubungan dengan poin ketiga.

5. Alis bermasalah
Alis pria dapat dikatakan bermasalah jika terlalu lebat atau terlalu rapi karena sengaja dicabut. Para wanita tidak mau berhubungan dengan manusia goa, tapi juga tidak mau para pria memiliki bentuk alis yang lebih rapi dari alis wanita.

6. Terlalu banyak menggunakan cologne
Jika apa yang disentuh sang pria menjadi harum, termasuk tempat penyimpanan obat, itu perlu ditangani dengan sesegera mungkin.

7. Mencukur habis bulu
Siapa yang mau berhubungan dengan pria yang terlihat seperti bayi yang baru lahir?
8. Tumit kering dan pecah-pecah
Apa susahnya sih bagi para pria untuk mengoleskan sedikit pelembap di area itu?

9. Rambut kaku
Kalau rambut para pria sekeras pintu mobil, mereka harus berpikir untuk membeli produk perawatan rambut. Bahkan pintu mobil zaman sekarang tidak sekeras mobil zaman Flinstones.

10. Membiarkan komedo hitam pada wajah
Semua orang memiliki jerawat, terutama saat cuaca sedang sangat panas dan membuat sering berkeringat. Namun untuk masalah bintik atau komedo hitam yang ada di wajah, akan baik sekali bagi pria untuk rutin melakukan perawatan wajah.

Rabu, 07 September 2011

Menikah Bikin Umur Lebih Panjang

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, menikah dapat memperpanjang umur seseorang hingga 17 tahun.

“The American Journal Of Epidemiology” menyebutkan, setiap pria lajang memiliki risiko kematian 32 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang menikah. Itu artinya, mereka kemungkinan meninggal 8-17 tahun lebih cepat dari rata-rata pria yang sudah menikah.

Wanita yang lajang, jangan salah sebut, mungkin sedikit lebih beruntung. Mereka memiliki harapan hidup sebanyak 23 persen, atau 7-15 tahun lebih rendah dibandingkan mereka yang telah memiliki pasangan hidup.

Data ini didasarkan pada 90 penelitian yang dilakukan terhadap 500 juta orang dalam kurun waktu 60 tahun terakhir oleh para peneliti dari University of Louisville.

Para lajang yang masih muda punya risiko kematian dini yang lebih tinggi lagi. Risiko kematian untuk mereka yang masih lajang dan berusia 30-39 tahun sebesar 128 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang sudah menikah dengan kisaran umur yang sama. Di sisi lain, para lajang yang sudah berusia 70 tahun hanya memiliki resiko kematian 16 persen lebih tinggi. Mungkin ini disebabkan karena mereka telah “sukses” melalui masa lajang di usia muda.

Penemuan ini mungkin membuat bulu kuduk mereka yang masih lajang saat ini berdiri. Kenapa status pernikahan memiliki efek yang dramatis pada umur panjang?

David Roelfs, seorang asisten professor sosiologi University of Louisville menjelaskan, hal ini terkait dengan berkurangnya tunjangan kesehatan, upah, dan bantuan publik dari pemerintah. “Wanita lajang kini menjadi lebih termarjinalkan secara ekonomi dan kesehatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan inilah yang menyebabkan mereka memiliki risiko masalah kesehatan lebih tinggi dan kematian dini.”

Pasangan yang sudah menikah dapat menikmati tunjangan bersama yang lebih mampu menyokong hidup. Sementara mereka yang lajang, walau mereka memiliki keluarga dan teman-teman, pada dasarnya tetap memiliki tunjangan hidup yang lebih kecil, tambah Roelfs. Ditambah lagi, keluarga dan teman-temannya itu mungkin menekan mereka supaya segera menikah.

Mungkin ini sebabnya banyak pasangan homoseksual yang menuntut dilegalkannya pernikahan sesama jenis. Karena mereka tahu, menikah adalah rahasia untuk umur lebih panjang.

Rokok Berdampak Pada Pendidikan Anak

Studi baru menunjukkan bahwa anak-anak yang orangtuanya perokok cenderung lebih sering bolos sekolah ketimbang teman mereka yang orangtuanya bukan perokok. Ini disebabkan tingkat infeksi saluran pernafasan terhadap anak-anak dengan orangtua perokok.

Berdasarkan survei nasional, para peneliti menemukan hampir 3.100 keluarga yang perokok menyebabkan anak mereka melewatkan setengah semester tidak sekolah. Karena itu, Dr Douglas E. Levy dan rekan-rekannya dari Rumah Sakit Umum Massachusetts menyarankan para orangtua untuk berhenti merokok.

Para ahli kesehatan sudah merekomendasikan bahwa anak-anak harus terlindung dari asap rokok, yang dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia, asma parah dan sindrom kematian bayi mendadak.

"Dampak kesehatan bagi yang hidup dengan perokok mungkin lebih besar, karena paparan asap yang disebabkan rokok," kata Levy, sebagaimana dilansir dari reuters.

Para peneliti juga memperkirakan absensi sekolah terkait dengan kemampuan orang tua perokok dalam membiayai sekolah anak mereka. "Karena hampir separuh dari rumah tangga perokok dalam penelitian kami memiliki pendapatan rendah," kata Levy.

Secara keseluruhan, para peneliti menulis, hasil ini menggambarkan sejauh mana dampak tembakau pada anak dan kesejahteraan keluarga, menyoroti kelemahan akademik dan beban keuangan dalam keluarga di mana orang tua merokok.

Jumat, 02 September 2011

Wanita Gemuk Lebih Sering Berhasrat Seksual

Siapa bilang berat badan menjadi penghalang untuk berhubungan seks? Anggapan miring tersebut berkembang di masyarakat, bahwa orang yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas kehidupan seksnya kurang aktif.

Anggapan tersebut dibantah oleh dr. Bliss Kaneshiro, asisten profesor di sekolah kedokteran, University of Hawaii. Seperti dikutip dari top news, penelitiannya mengungkapkan wanita dengan kelebihan berat badan menginginkan lebih banyak seks dibanding wanita kurus.

Penemuan tersebut berdasarkan data dari survei nasional tahun 2002 tentang pertumbuhan keluarga yang mempelajari perilaku seksual lebih dari 7.000 wanita.

Dr. Kaneshiro mempelajari hubungan antara indeks berat tubuh dan perilaku seksual. Studi tersebut juga mempelajari orientasi seksual, usia saat berhubungan seksual pertama kali, jumlah pasangan dan frekuensi hubungan seksual.

Para peneliti menyimpulkan, 92% wanita gemuk dilaporkan memiliki sejarah hubungan seksual dengan pria. Di sisi lain, 87% wanita dengan berat badan normal mengakui hal yang sama.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kelebihan berat badan dan obesitas membuat wanita lebih aktif secara seksual dibanding wanita dengan berat badan normal. Dr. Kaneshiro juga menegaskan berat badan wanita tidak berpengaruh terhadap perilaku seksualnya.

"Analisis kami menunjukkan bahwa obesitas dan kelebihan berat badan tidak memiliki perbedaan yang siginifikan dibanding wanita yang memiliki berat badan normal," Jelas dr Bliss Kaneshiro, ketua peneliti.

Vitamin D Bikin Sperma Melesat Makin Kencang

Sebuah temuah baru menyebutkan bahwa sperma dapat melakukan gerakan paling cepat pada pria yang memiliki kadar vitamin D yang tinggi. Penelitian yang dilakukan pada 300 pria sehat baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction.
Tentu saja, temua ini memberi harapan baru bagi mereka yang mempunyai persoalan infertilitas.
Para peneliti menemukan bahwa sperma laki-laki yang kekurangan vitamin D (kurang dari 25 nanomoles per liter darah) memiliki motilitas kurang dari sperma yang memiliki lebih dari 75 nanomoles vitamin D per liter darah, kata peneliti Martin Blomberg Jensen dari Departemen Pertumbuhan dan Reproduksi di Rumah Sakit Universitas Kopenhagen di Denmark.
Para peneliti juga menemukan bahwa manfaat tersebut dapat diperoleh dengan cara mengekspos sperma terhadap vitamin D yang diaktifkan, "vitamin D diaktifkan mampu menginduksi motilitas sperma," kata Jensen. Matahari biasanya berperan dalam mengaktifkan vitamin D dalam kulit kita.
Studi ini menunjukkan bahwa vitamin D diperlukan untuk mengatasi persoalan reproduksi pada laki-laki. Tapi Jensen menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum vitamin dapat diresepkan untuk memperbaiki kualitas sperma.
"Dengan mengonsumsi suplemen vitamin D, Anda bisa meningkatkan jumlah vitamin yang aktif ," kata Jensen, "tapi ini belum terlihat dari testis yang dites."
Namun demikian, tingkat kecepatan sperma tidak menjamin bakal meningkatkan kesuburan pria. Karena kesuburan seorang pria "tergantung dari penyebab rendahnya tingkat kesuburan itu sendiri seperti motilitas, jumlah atau morfologi sperma," kata Jensen.
Kecepatan sperma "merupakan parameter yang sangat penting, dan proporsi sperma yang bergerak cepat (motil) memang terkait dengan dan menjadi preditor bagi tercapainya kehamilan. "
Namun demikian tidak ada metode ilmiah yang cocok untuk meningkatkan kualitas sperma, meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara kecepatan sperma dengan adanya antioksidan, seng dan vitamin, kata Jensen.
Sebagai contoh, penelitian disajikan pada tahun 2003 pada pertemuan American Society for Reproductive Medicine menunjukkan bahwa kecepatan sperma pada pria yang minum kopi ternyata lebih tinggi dibanding mereka yang tidak ngopi karena ada unsur antioksidannya.

Waktu Terbaik Bercinta

Otak memiliki ritme kerja teratur yang dipengaruhi jam biologis, pola tidur, sensitivitas cahaya, dan faktor keturunan. Ini seringkali membuat kondisi otak tak sesuai dengan aktivitas yang tengah dijalani.
Menyelaraskan aktivitas sehari-hari dengan ritme kerja otak pun menjadi penting demi mengoptimalkan kualitas hidup. Tak hanya menyehatkan, tapi juga membuat tubuh bugar, lebih berenergi dan tidak stres. Ini bukan hal aneh karena sistem tubuh diatur di otak.
Berikut ritme kerja otak yang berulang setiap 24 jam, seperti dikutip dari laman Shine:

Pukul 05.00 - 09.00 : Puaskan gairah seksual
"Saat yang paling tepat untuk bercinta adalah ketika Anda bangun tidur," ujar Ilia Karatsoreos, PhD, ahli saraf Universitas Rockefeller. Ini karena produksi hormon cinta atau oksitoksin yang melimpah ketika bangun tidur.
Pereliti asal Inggris telah membuktikan bahwa hormon oksitoksin di pagi hari pada pria akan menurun seiring datangnya siang. Demi kehidupan seksual yang lebih baik dan ikatan emosional lebih kuat, tidak ada salahnya bercinta sebelum memulai aktivitas di luar rumah.

09.00 - 11.00 : Maksimalkan kreativitas
"Pada jam ini, otak memiliki tingkat hormon stres atau kortisol yang rendah, sehingga Anda bisa lebih fokus dalam berpikir," ujar Sung Lee, MD, sekretaris International Brain Education Association.
Menurut penelitian Universitas Michigan, mahasiswa sampai pensiunan memiliki ketajaman berpikir yang sama di pagi hari, namun akan berkurang di sore hari. "Pada umur produktif, Anda akan lebih fokus di pagi hari," ujar Carolyn Yoon, PhD, salah satu peneliti.
Anda dapat memaksimalkan kerja otak Anda dengan membangung ide-ide baru, membuat presentasi, atau memecahkan suatu masalah, pada periode waktu ini.

11.00 - 14.00 : Selesaikan pekerjaan
Saat ini terjadi penurunan level hormon melatonin, hormon yang menyebabkan rasa kantuk. Artinya, Anda dapat mengerjakan banyak proyek. Para peneliti asal Jerman menemukan bahwa manusia dapat
melakukan banyak pekerjaan di siang hari.
Namun, kerjakan satu per satu tugas Anda. Jangan biarkan Anda tersesat dalam tumpukan tugas yang belum terselesaikan. Sebab, ini dapat mengakibatkan kebingungan pada otak dan Anda pun akan
kehilangan konsentrasi untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda.

14.00 - 15.00 : Saatnya istirahat
"Untuk mencerna makanan, tubuh Anda akan mengarahkan aliran darah dari otak ke perut," ujar Sung Lee. Berdasarkan penelitian Unversitas Harvard, Anda akan merasakan kantuk dan malas setelah
makan karena jam biologis Anda berada pada fase terendah.
Lupakan sejenak pekerjaan. Tak harus tidur, Anda dapat membuka akun situs pertemanan atau membaca majalah. Jika Anda diharuskan bekerja, sempatkan sejenak menenggak segelas atau dua gelas air. Ini bisa memaksa perpindahan aliran darah dari perut ke otak. "Air meningkatkan volume darah dan sirkulasi, dan membuat aliran darah menuju otak," ujarnya.

15.00 - 18.00 : Berolahragalah!
"Otak Anda akan mengalami kepanikan saat ini," ujar Paul Nussbaum, PhD, ahli psikologi syaraf dan penulis 'Your Brain Health Lifestyle'. Namun, bukan berarti Anda mengalami stres. Menurut para peneliti Unversitas Michigan, level hormon kortisol pada wanita mengalami penurunan di sore hari.
Berolahraga bisa menjadi pilihan yang tepat karena kekuatan, ketangkasan, dan ketrampilan fisik berada dalam level yang paling tinggi di malam hari. Namun, jika Anda berolahraga terlalu malam, sisa adrenalin akan mengganggu waktu tidur sebagian orang. Pergi ke pusat kebugaran sebelum makan malam adalah pilihan yang tepat.

18.00 - 20.00 : Waktunya santai
Menurut para peneliti, di waktu ini otak memasuki fase yang disebut 'wake maintenance'. Otak memproduksi melatonin, hormon yang mengatur jam biologis manusia. Sisa energi Anda akan digunakan
untuk menstimulasi serotonin, hormon pengendali mood atau semangat. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk jalan-jalan, berbincang-bincang ringan dengan suami dan anak Anda, atau mungkin teman Anda.

20.00 - 22.00 : Bersiaplah tidur
Anda akan cepat merasakan kantuk karena melatonin meningkat dengan cepat. Namun di saat yang sama, banyaknya serotonin dalam tubuh mulai menurun. "80 persen dari serotonin terstimulasi oleh sensitivitas cahaya, Anda pun akan merasa lelah," ujar Rubin Naiman, PhD, spesialis tidur dan asisten profesor bidang obat-obatan Universitas Arizona.
Waktunya untuk Anda merasakan kenyamanan dan tidak memikirkan hal-hal yang berat. "Ketika malam tiba, otak Anda akan merasa lelah, saat ini waktu yang paling tepat untuk membawa diri Anda terlelap," ujarnya.