Studi baru menunjukkan bahwa anak-anak yang orangtuanya perokok
cenderung lebih sering bolos sekolah ketimbang teman mereka yang
orangtuanya bukan perokok. Ini disebabkan tingkat infeksi saluran
pernafasan terhadap anak-anak dengan orangtua perokok.
Berdasarkan survei nasional, para peneliti menemukan hampir 3.100
keluarga yang perokok menyebabkan anak mereka melewatkan setengah
semester tidak sekolah. Karena itu, Dr Douglas E. Levy dan
rekan-rekannya dari Rumah Sakit Umum Massachusetts menyarankan para
orangtua untuk berhenti merokok.
Para ahli kesehatan sudah merekomendasikan bahwa anak-anak harus
terlindung dari asap rokok, yang dapat meningkatkan risiko infeksi
pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia, asma parah dan sindrom
kematian bayi mendadak.
"Dampak kesehatan bagi yang hidup dengan perokok mungkin lebih
besar, karena paparan asap yang disebabkan rokok," kata Levy,
sebagaimana dilansir dari reuters.
Para peneliti juga memperkirakan absensi sekolah terkait dengan
kemampuan orang tua perokok dalam membiayai sekolah anak mereka. "Karena
hampir separuh dari rumah tangga perokok dalam penelitian kami memiliki
pendapatan rendah," kata Levy.
Secara keseluruhan, para peneliti menulis, hasil ini
menggambarkan sejauh mana dampak tembakau pada anak dan kesejahteraan
keluarga, menyoroti kelemahan akademik dan beban keuangan dalam keluarga
di mana orang tua merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar