Kebanyakan orang
gemar dan puas setelah sukses membunyikan leher. Gerakan khas itu
mungkin menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Ternyata kebiasaan itu
dipercaya dapat mengurangi rasa pegal. Sayangnya jika dilakukan terlalu
sering dapat meningkatkan risiko stroke.
Gerakan khas yang menghasilkan bunyi mirip tulang patah sebenarnya
terjadi akibat adanya pelepasan gas di dalam membran synovial yang
menyelubungi persendian. Gas tersebut keluar dari membran akibat adanya
tekanan yang kuat saat leher atau pinggang diputar dengan gerakan
mengentak.
Lepasnya gas-gas tersebut tidak berbahaya, bahkan bisa membantu
meredakan rasa kaku dan pegal-pegal di persendian. Rasa pegal bisa
berkurang untuk sesaat, meski biasanya akan kembali lagi ketika membran
synovial mulai terisi kembali oleh udara.
Pakar kebugaran dari New York,
Henry S Lodge, MD mengatakan kebiasaan membunyikan leher lebih
berbahaya daripada bagian lain karena bisa meningkatkan risiko stroke.
"Pada beberapa perempuan, membunyikan leher dengan gerakan khas
dilaporkan bisa meningkatkan risiko stroke. Diduga karena hal ini memicu
kerusakan arteri atau pembuluh nadi," ungkap Lodge seperti dikutip dari
MSN Health.
Tindakan menggerakkan leher sehingga menghasilkan bunyi mirip tulang
patah tidak pernah dianjurkan oleh para ahli. Jika tidak ingin merasakan
pegal-pegal, pilihan paling tepat adalah dengan lebih sering bergerak
atau melakukan aktivitas fisik.
Kalaupun terpaksa harus melakukannya karena mungkin sudah menjadi
kebiasaan yang sulit hilang, maka gerakan yang dilakukan tidak boleh
terlalu kuat dan mengentak. Lakukan gerakan sewajarnya, jangan
dipaksakan terlalu memutar atau menekuk sehingga memberi beban ekstra
karena bisa memicu arthritis atau radang sendi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar